
Salah satu alasan pentingnya menjaga kesehatan kulit adalah mencegah iritasi. Kulit iritasi terjadi saat lapisan terluar kulit terpapar alergen tertentu. Bila iritasi cukup parah, timbul juga rasa perih hingga sensasi terbakar.
Kulit iritasi umumnya tidak berbahaya, tetapi bisa mengganggu kenyamanan dan penampilan. Yuk, kenali ciri-ciri kulit iritasi dan cara mengatasinya.
Saat kulit terasa gatal atau terlihat memerah, kadang orang tidak menyadari bahwa kulitnya sedang iritasi. Rasa gatal bikin tangan terus menyentuh dan menggaruk bagian kulit yang kemungkinan iritasi itu. Namun, alih-alih gatal hilang, masalah pada kulit justru bisa semakin memburuk.
Agar kondisi kulit yang sedang luka tidak menjadi semakin parah, pastikan kamu mengenali ciri-ciri kulit iritasi berikut:
1. Kulit gatal
Banyak hal bisa menyebabkan kulit gatal. Namun, bila rasa gatal pada kulit semakin mengganggu, apalagi bila kamu menggaruknya, kemungkinan besar kulit sedang iritasi.
Gatal akibat iritasi tidak akan hilang dengan sendirinya. Cari tahu apa penyebab iritasi kulit, lalu oleskan obat yang tepat untuk menyembuhkannya.
2. Kulit kemerahan
Kulit iritasi biasanya berwarna kemerahan dan kadang membengkak. Kondisi ini bisa terjadi sebelum atau bersamaan dengan munculnya gatal.
3. Muncul ruam
Ruam adalah bintil-bintil merah pada kulit. Bila iritasi kulit cukup parah, biasanya akan muncul ruam yang diikuti dengan rasa panas atau perih.
Langkah awal dari cara mengatasi iritasi kulit adalah dengan tidak menggaruk bagian kulit yang iritasi. Semakin banyak gesekan pada kulit yang iritasi, maka ruam dapat menyebar atau melepuh hingga menimbulkan luka.
Untuk mencegah kulit iritasi, cukup hindari alergen penyebab iritasi kulit. Berikut beberapa di antaranya:
- Pakaian bertekstur kasar, seperti yang berbahan wol atau karet
- Produk-produk pembersih rumah, seperti sabun pencuci piring, pembersih kaca, pembersih furnitur, pembersih lantai, disinfektan toilet yang mengandung bahan kimia tertentu
- Produk-produk perawatan wajah (skincare) dengan kandungan yang diketahui sebagai salah satu penyebab iritasi kulit wajah, seperti paraben, asam askorbat, asam hidroksi alfa (AHA), dan para-aminobenzoic acid (PABA)
- Pewangi atau pelembut pakaian
- Parfum
- Aksesori atau perhiasan berbahan nikel
- Tanaman tertentu, seperti poison ivy
- Cuaca panas
- Makanan tertentu, seperti berbahan susu sapi dan seafood
- Sabun yang tidak memiliki kandungan pelembap
Cara mengatasi iritasi kulit adalah dengan menghindari alergen penyebabnya. Selain itu, lakukan juga langkah-langkah berikut:
- Gunakan pelembap wajah atau kulit setiap habis mandi atau membersihkan wajah. Pelembap berperan penting dalam menjaga kelembapan kulit. Rutin mengaplikasikan pelembap akan mencegah kondisi kulit kering atau bersisik yang kadang menjadi awal mula penyebab iritasi kulit.
- Kenakan baju yang tidak terlalu ketat. Mengenakan baju yang terlalu ketat akan membuat kulit menjadi susah ‘bernapas’, apalagi dalam cuaca yang panas. Kulit yang banyak berkeringat cenderung menjadi gatal.
- Gunakan pakaian berbahan lembut. Katun adalah bahan pakaian yang dapat menyerap keringat dengan baik. Hindari mengenakan pakaian dengan bahan yang tidak dapat menyerap keringat dan dapat menyebabkan gatal-gatal.
- Gunakan produk perawatan tubuh yang tidak menyebabkan iritasi, misalnya sabun mandi dengan kandungan alami aloe vera yang dapat menjaga kelembapan kulit. Aloe vera adalah bahan alami yang kaya akan vitamin dan mineral penting sehingga mampu membantu memenuhi kebutuhan nutrisi kulit.
Mandi menggunakan sabun yang memiliki kandungan aloe vera secara teratur dapat mempertahankan elastisitas dan kelembapan kulit, meskipun kamu sering beraktivitas di luar ruangan saat cuaca ekstrem.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa bahan pakaian merupakan salah satu penyebab iritasi kulit.
Oleh karena itu, gunakan pakaian berbahan lembut dan tidak ketat, untuk mencegah gatal-gatal penyebab iritasi.
Nah, demikian uraian mengenai penyebab iritasi kulit, ciri-ciri, cara penanganan dan pencegahan yang bisa dilakukan.
Written by ike marta dityas